top of page
Nur Ramadhani

Tawuran Pelajar, “Ibadah Ramadhan” Yang Marak Terjadi di Bulan Suci, Mengapa Demikian?



“Ibadah” Tawuran di Bulan Ramadhan


Memasuki bulan Ramadhan 2024, masyarakat dihebohkan dengan pemberitaan tawuran pelajar yang marak di beberapa wilayah Indonesia. Faktanya, tawuran pelajar ketika Ramadhan bukan hal baru di negara ini. Diketahui, kejadian ini sering terjadi pada periode Ramadhan sebelumnya, bahkan jumlah kejadiannya pun tak kalah dari biasanya. Tawuran di bulan Ramadhan merupakan fenomena sosial yang meresahkan dan kontradiktif bagi sebagian besar masyarakat. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan di benak masyarakat: “Mengapa peristiwa ini sering terjadi di bulan Ramadhan?”


Tawuran Pelajar di Indonesia Yang Legendaris


Sebelum memahami penyebabnya, penting mengetahui pola perkembangan tawuran pelajar di Indonesia. Secara historis, akar kemunculan tawuran pelajar di Indonesia masih belum jelas. Namun berdasar kemunculannya di media massa, tawuran pelajar pertama kali diberitakan di harian Kompas terbitan 29 Juni 1968 dengan judul “Bentrokan Peladjar Berdarah.” Sejak tahun 1989 hingga tahun 1990an, tawuran pelajar menjadi sebuah fenomena di kalangan remaja Indonesia. Bentrokan yang terjadi antara STM Boedi Oetomo dengan SMA 1 Jakarta menjadi satu diantara banyaknya kasus tawuran yang diduga paling menyita perhatian masyarakat pada saat itu. Hal itu demikian mengingat banyaknya korban tewas dan fasilitas yang rusak akibat dari aksi tersebut. Tren tawuran pelajar sempat menurun pada awal 2000an dengan adanya kebijakan penghapusan Sekolah Teknik Mesin (STM) di Indonesia, namun kembali mengemuka pada dekade kedua setelahnya.


Grafik Tawuran Pelajar Di Indonesia




Tak Kenal Libur, Tawuran Saat Ramadhan Semakin Menjadi


Banyaknya kasus tawuran yang terjadi sepanjang tahun di Indonesia, menimbulkan dugaan bahwa aksi ini menjalar ke momen-momen tertentu termasuk bulan Ramadhan. Tawuran yang terjadi di bulan Ramadhan sebenarnya telah terendus media sejak 2016, namun baru menjadi perhatian publik sejak 2022. Sebagian tawuran yang terjadi adalah perkelahian antar pelajar. Para remaja yang terlibat membekali diri mereka dengan berbagai macam senjata termasuk senjata tajam. Aksi tawuran diperkirakan sering terjadi pada dini hari hingga menjelang waktu sahur. Dikutip dari laman Kompas, sejak dua tahun terakhir sekitar sepuluh aksi tawuran terjadi selama bulan Ramadhan di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan pada minggu pertama Ramadhan tahun ini, tercatat sudah ada puluhan kasus tawuran pelajar yang dua diantaranya telah menelan korban jiwa.


Mengapa Tawuran Bisa Terjadi?


Menurut pengamat sosial Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati menjelaskan bahwa tawuran pelajar pada bulan Ramadhan tidak terlepas dari seputar ajang pengakuan, sampai masalah identitas di kalangan remaja. Sedangkan menurut sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Dwi Kartono bahwa bulan Ramadhan secara tidak langsung menciptakan elective affinity dalam tingginya intensitas ruang publik masyarakat yang seringkali berpeluang menimbulkan gesekan yang berpotensi menyebabkan tawuran. Kontrol masyarakat, keluarga dan aparat pemerintah yang cenderung longgar di bulan Ramadhan juga menjadi salah satu penyebab mengapa tawuran bisa terjadi di bulan Ramadhan.


Respon Terhadap Tawuran Saat Ramadhan


Dalam menghadapi maraknya tawuran pelajar di bulan Ramadhan, selain menangkap para pelaku, sejak 2016 hingga saat ini polisi telah mengambil berbagai tindakan termasuk mengeluarkan peraturan melarang kegiatan tertentu selama Ramadhan, pendirian pos-pos jaga anti-tawuran, pengadaan kegiatan edukasi dan sosialisasi anti-tawuran, sampai pada patroli keamanan di titik serta jam rawan tawuran.


Namun peran kepolisian saja tidak cukup untuk mencegah bentrokan baru. Diperlukan peran serta masyarakat khususnya keluarga. Dalam lingkungan keluarga, orang tua berperan penting dalam membentuk sifat dan pola perilaku anak melalui pola asuh dan kontrol yang mereka miliki.


Disamping itu, perlu adanya kegiatan ataupun aktivitas yang kemudian dapat mengarahkan para anak muda untuk memanfaatkan waktu luangnya di bulan Ramadhan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, sehingga tidak ada pilihan bagi mereka untuk melakukan aksi tawuran.


 

Referensi:













2 views0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page