Debat Calon Presiden digelar pada 7 Januari 2023 lalu dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Survey membuktikan!?
Bagaimana pengaruh Calon Presiden terhadap elektabilitas masing-masing calon? Melihat rilis survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bahwa penonton debat hanya 14-15% dari total populasi pemilih Indonesia. Selanjutnya, hasil survei di CSIS dan LSI Denny Ja, Prabowo-Gibran masih unggul dengan 43,7% dan 43,3%. Hal ini yang menjadi dasar pemahaman bahwa debat Capres-Cawapres tidak mengalami pengaruh signifikan terhadap elektabilitas Capres-Cawapres tersebut.
Anies Baswedan membahas tentang bahwa Indonesia harus menjadi Panglima Perdamaian Dunia bukan hanya hadir didalam forum-forum dunia. Hal ini mempertegas pernyataan Anies bahwa ketika ia terpilih ia akan hadir pada sidang umum PBB dan bukan jadi penonton semata. Terlihat jelas pada penyampaian pada saat debat, Anies mengkritik habis pemerintahan Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan menyatakan bahwa setengah dari prajurit TNI tidak memiliki rumah dinas, pembelian alutsista bekas, dan praktik-praktik koruptif serta meniadakan praktik-praktik “middle man” pada pengadaan alutsista.
Dalam kesempatan lain, Anies juga menyampaikan potensi ASEAN, dimana Indonesia bisa memimpin dan juga menyatukan negara-negara selatan untuk menyongsong kestabilitasan narasi dunia internasional dengan negara-negara barat. Hal ini membuat Anies kembali menunjukkan bahwa seharusnya Indonesia bisa mengambil tindakan dan kehadiran yang lebih kuat lagi di kancah dunia internasional karena dirasa belum terlalu maksimal dilakukan di pemerintahan Jokowi.
Prabowo Subianto yang berlatar belakang prajurit TNI sekaligus Menteri Pertahanan, berbicara tentang bagaimana mempertahankan menunjukkan besarnya Negara Republik Indonesia dan menjaga kekayaan alam Indonesia. Melalui pertahanan yang kuat dengan bukti pembelanjaan alutsista juga dengan tambahan penguatan opini dengan mencontohkan Gaza sebagai wilayah yang diambil kekuasaan nya oleh negara lain. Penyebutan “Konflik Gaza” sebagai sebuah contoh lemahnya kekuatan militer suatu negara yang bisa menjatuhkan kedaulatan dan ini tampaknya cukup kontroversial di mata pemerhati konflik di Gaza, juga perhatian besar mayoritas rakyat Indonesia.
Di Lain sisi, Ganjar Pranowo menunjukkan warna “merahnya” dengan mengemukakan Pertahanan 5.0 yang berbasis teknologi serta hubungan politik luar negeri yang berdasarkan kepentingan nasional. Dalam keterkaitan dengan Pertahanan dan Hubungan Internasional, pendekatan yang dilakukan oleh Ganjar, mengusung misi “Mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara” yang tidak jauh berbeda dengan pendekatan yang dilakukan oleh Prabowo.
Bahkan dalam prosesnya, pendekatan isu tersebut sempat dijadikan Prabowo sebagai sebuah pancingan membangun “pertemanan” dengan Ganjar yang walaupun “ditepis” dengan serangan yang dilakukan ganjar saat sesi tanya jawab.Uniknya cara dari Ganjar dalam menyebutkan beberapa artis internasional asal indonesia seperti Rich Brian (Penyanyi) dan Niki (Penyanyi) dinilai jadi “point unik” dari pernyataan Ganjar soal bagaimana mereka bisa berperan menjadi “Diplomat” untuk mengenalkan Indonesia di dunia.
Menariknya, kenyataan bahwa Ganjar dan Anies dalam “menyerang” Prabowo, justru terbalik dengan perkiraan bahwa debat kemarin mampu menjadi Panggungnya Prabowo yang memiliki segudang pengalaman pada bidang pertahanan. Tetapi debat tersebut menjadi panggung mengkritisi kinerja Prabowo Subianto sebagai menteri Pertahanan. Apakah strategi menyerang Prabowo dikarenakan “Jokowi Effect”?. Dimana Presiden Jokowi dinilai mendukung Prabowo Subianto dikarenakan menggandeng Putra Sulungnya menjadi Calon Wakil Presiden.
Bagaimana menurut teman pengamat? #tentukanpilihanmu
Kommentare