Menguatnya Gerakan BDS di Indonesia
November lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 yang turut menghimbau umat Islam untuk menghindari produk yang terafiliasi dengan Israel serta mendukung penjajahan dan Zionisme.
Walaupun sebagian besar masyarakat Indonesia mendukung fatwa ini, beberapa kelompok masyarakat juga mempertanyakan dampak dan efektivitas dari Gerakan Boikot Sanksi Divestasi atau BDS.
Lantas, apakah yang dimaksud dengan BDS dan apakah BDS efektif dalam isu-isu penting seperti Konflik Israel-Palestina?
Unsur Utama Gerakan BDS Terhadap Israel
Tidak membeli produk yang terafiliasi dengan negara/perusahaan/institusi yang menjadi target utama BDS. Menuntut pemerintahan dan organisasi global untuk bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan yang terjadi. Mendorong penghentian investasi ekonomi kepada Negara Israel.
Afrika Selatan: Contoh Keberhasilan Gerakan BDS
Aksi boikot secara ekonomi telah terbukti berhasil dalam mengakhiri Rezim Apartheid di Afrika Selatan pada pertengahan tahun 1980an. Boikot secara ekonomi berhasil mendorong perusahaan Afrika Selatan untuk menarik dukungan dari Rezim Apartheid setelah mengalami pembatasan investasi dan pinjaman asing.
Seberapa Efektif Gerakan BDS Terhadap Israel?
Veolia, sebuah perusahaan multinasional Perancis, menarik diri dari proyek Jerussalem Light Rail di Israel akibat tekanan publik.
Agrexco, sebuah eksportir agrikultur Israel, dilikuidasi pada tahun 2011 setelah menjadi target blokade, demonstrasi, dan penolakan lainnya.
Investasi asing di Israel menurun dari 11.804 juta USD menjadi 6.432 juta USD dikarenakan gerakan pemboikotan terhadap Israel.
Respons Israel Terhadap Gerakan BDS
Pada Juli 2011, Parlemen Israel telah mengesahkan undang-undang yang melarang pemboikotan terhadap Israel dan mendorong pemberian sanksi terhadap peserta BDS. Adapun semakin terancamnya Israel terhadap BDS dipandang sebagai bentuk keberhasilan gerakan BDS.
Kalau menurut Teman Pengamat, apakah BDS dapat secara efektif menghentikan okupansi Israel di Palestina?
Referensi:
Alexanowicz et al. (2012). The Case for Sanctions Against Israel. Retrieved from https://www.versobooks.com/en-gb/products/2239-the-case-for-sanctions-against-israel
Alpaslan Ozerdem et al. (2017). Conflict transformation and the Palestinians: The Dynamics of Peace and Justice under occupation. Retrieved from https://www.routledge.com/Conflict-Transformation-and-the-Palestinians-The-Dynamics-of-Peace-and/Ozerdem-Thiessen-Qassoum/p/book/9780367595654
BDS Movement. (2007). Grassroots Palestinian Anti-Apartheid Wall Campaign Towards a Global Movement: A framework for today’s anti-apartheid activism. Retrieved from https://bdsmovement.net/files/bds%20report%20small.pdf
Nuriel Shiami. (2023). Soal Boikot Produk Israel, Akademisi Jelaskan Pengaruh Fatwa MUI ke Masyarakat Retrieved From https://www.nu.or.id/nasional/soal-boikot-produk-israel-akademisi-jelaskan-pengaruh-fatwa-mui-ke-masyarakat-NxCpL
Comentários