top of page
Revina

Peretasan Bank BSI dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Aceh



Bank Syariah Indonesia Terkena Serangan Siber


Pada 8 Mei 2023 lalu, layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan. Hal ini membuat BSI viral di media sosial karena maraknya nasabah mengeluhkan perihal tersebut. Diduga, ada serangan ransomware yang menimpa bank tersebut.


Untuk memastikan memang benar adanya serangan siber, perlu menunggu hasil resmi investigasi forensik digital yang dilakukan BSI dengan bekerja sama bersama otoritas terkait, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).


Mengapa Hal Tersebut Terjadi?


Menurut Pakar Forensik Digital, Alfons Tanujaya, ada dua ciri yang mengarah ke indikasi serangan ransomware BSI, yaitu:

  1. Tidak ada cadangan saat layanan bank terjadi gangguan (menyerang database).

  2. Layanan belum pulih lebih dari empat jam.

Ternyata, bukan hanya BSI saja, perusahaan seperti Pabrik Ban Continental dan Perusahaan Thales Group Prancis juga pernah terkena serangan ransomware.


Berdampak Besar Pada Masyarakat Aceh


Gangguan pada layanan BSI ini sangat berdampak besar terhadap rakyat Aceh. Pasalnya, bank-bank konvensional di sana tutup pada pertengahan 2021 dan BSI menjadi salah satu dari sedikit pilihan bank yang tersisa. Banyak pelaku usaha yang merugi karena sistem BSI bermasalah.


"Setiap hari banyak permintaan pembelian baju dari customer, normalnya bisa satu juta sampai dua juta perhari, tapi sejak kasus BSI bermasalah, semuanya tidak bisa dilakukan sehingga saya merugi," — Aina Kuntum Khaira.


Ketua Dewan Perwakilan Aceh (DPRA), Saiful Bahri mengatakan bahwa ada banyak laporan dan pengaduan dari masyarakat sehingga permasalahan BSI sudah sampai ke Badan Legislasi.


"Memanggil bank konvensional hadir kembali ke Aceh, bukan berarti kita anti-syariat Islam. Boleh saja BSI tetap beroperasi, tetapi tetap harus ada bank konvensional jika memang masyarakat membutuhkan dan mengharapkannya," — Saiful Bahri.


Tips Mengamankan Uang yang Ada di Bank


Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika sistem perbankan bermasalah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh nasabah:


  1. Mengganti kredensial yang dimiliki, terutama password mobile banking, pin ATM, dan data pribadi lainnya.

  2. Update OS dan aplikasi m-banking.

  3. Memeriksa ulang sistem keamanan di HP dan komputer.

  4. Berhati-hati terhadap serangan phising atau penipuan yang mengatasnamakan suatu lembaga perbankan.

  5. Mengaktifkan notifikasi dari akun resmi lembaga perbankan terkait agar mendapatkan informasi terbaru.

  6. Apabila terdapat masalah, segera hubungi customer service lembaga perbankan terkait.


Nah, kira-kira langkah apa ya Teman Pengamat yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi maraknya kasus peretasan ini? Yuk, sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

 

Referensi:





1 view0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page