top of page
Mia Gisella Kartika

Junta Militer: Pembakaran Hidup-Hidup Warga Sipil di Myanmar



Awal Kisah Junta Militer dan Kudeta


Pada Februari 2021, junta militer resmi berkuasa di Myanmar setelah angkatan bersenjata Tatmadaw menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dalam kudeta. Empat belas tahun setelah merdeka dari kolonial Inggris, tepatnya pada tahun 1962, Tatmadaw yang berada di bawah kepemimpinan Jenderal Ne Win pun pernah menggulingkan pemerintahan sipil.


Pada 1990, karena adanya protes massal junta militer pun melaksanakan pemilihan umum demokratis dan dimenangkan oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Kemenangan itu tidak diterima oleh junta militer, hingga protes massal kembali terjadi pada 2007 dengan kejadian serupa. Saat itu, Kemenangan NLD dianggap kecurangan oleh junta militer.


Pada 2015, Suu Kyi akhirnya diangkat menjadi pemimpin eksekutif de facto Myanmar. Meski pemerintahan telah diambil alih sipil, Tatmadaw tetap menolak tunduk pada pemerintahan Suu Kyi.


Respons Negara-Negara ASEAN


Malaysia melihat kasus kudeta di Myanmar sebagai perhatian yang serius. Menyarankan pada pemerintahan militer Myanmar untuk mengutamakan jaminan perdamaian bangsa. Singapura menyatakan 'keprihatinan yang mendalam' atas situasi di Myanmar dan tidak mengakui junta militer sebagai pemerintahan resmi di Myanmar.


Ada beberapa negara yang menentang pandangan yang dianut oleh Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Negara-negara seperti Kamboja, Filipina dan Thailand telah mengamati bahwa kudeta adalah masalah ‘internal affair’ Myanmar. Selain itu, ASEAN turun tangan dengan menggelar pertemuan khusus bersama kepala negara anggota termasuk junta militer Myanmar, pada April 2021 di Jakarta.


Respons Indonesia


Pertemuan yang diadakan di Jakarta, menghasilkan lima poin konsensus. Beberapa poin tersebut diantaranya kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan dan harus ada dialog konstruktif mencari solusi damai.


Dua tahun berlalu, Myanmar tak kunjung memenuhi konsensus tersebut. ASEAN pun tak pernah lagi mengundang Myanmar dalam pertemuan-pertemuan blok tersebut. Jokowi mendesak Myanmar agar patuh. Ia juga mengaku siap bicara dengan junta militer Myanmar.


Kasus Terbaru Pembakaran 19 Warga Sipil


Junta militer Myanmar membakar hidup-hidup warganya saat KTT ASEAN berlangsung pada 10 Mei 2023 lalu. Delapan diantaranya adalah anak-anak. Kejadian bermula dari serangan di wilayah Bago selatan-tengah. Junta memerangi pemberontak etnis Karen dan anggota Pasukan Pertahanan Rakyat, sekelompok warga yang mengangkat senjata sejak kudeta militer ke pemerintah Aung San Suu Kyi, Februari 2021.


Konflik Myanmar merupakan salah satu momok yang menjadi sorotan para pemimpin negara blok Asia Tenggara tersebut. Para pemimpin ASEAN bahkan merilis satu deklarasi khusus untuk mengecam serangan terhadap konvoi diplomat yang membawa bantuan di Myanmar yang di dalamnya mencakup diplomat Indonesia.


Menurut Teman Pengamat, mengapa junta militer di Myanmar ini tidak kunjung menemui titik temu ya? Yuk, sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

 

Referensi:





1 view0 comments

Commenti


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page