Israel Semakin Biadab, Penjajahan Atas Palestina Terus Berlanjut

Terhitung sejak Oktober 2023, dimana konflik Palestina-Israel kembali pecah, terdapat total 50.695 warga Palestina tewas oleh tentara Israel dan dalam 20 hari terakhir, 490 anak-anak Palestina menjadi sasaran penyerangan Israel yang menyebabkan kematian.

Dalam 24 jam terakhir, otoritas Palestina yang berkedudukan di Gaza mengungkapkan bahwa terdapat 139 korban serangan tentara Israel di Jalur Gaza, 26 warga Palestina tewas dan 113 lainnya terluka pada Minggu (06/04) waktu setempat.

Selain itu, data dari Otoritas kesehatan tersebut turut mencatat bahwa serangan terbaru yang menyebabkan jatuhnya korban tewas sejak Israel kembali melancarkan serangan intensifnya pada 18 Maret atau pasca kesepakatan gencatan senjata yang terus dilanggar tersebut menjadikan keseluruhan korban tewas di Jalur Gaza mencapai 1.335 orang dan jumlah korban luka-luka menjadi 3.297 orang.

Sejak dimulainya kembali konflik Palestina-Israel pada awal Oktober 2023 dan masih berlangsung hingga saat ini, warga Palestina yang tewas tercatat sebanyak 50.695.

Menurut berbagai sumber, pada hari Minggu lalu, kebiadaban tentara Israel terus berlanjut dengan melancarkan serangan udara dan menembakkan artileri besar-besaran yang menargetkan rumah, tenda, dan tempat berkumpulnya warga Palestina di Jalur Gaza utara dan selatan.

Lebih miris lagi, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza pada Minggu (06/04), merilis pernyataan resmi yang mengungkapkan bahwa dalam 20 hari terakhir, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 490 anak Palestina di Jalur Gaza.

Dari data korban tersebut, terdapat pelanggaran serius terhadap hukum internasional, yakni penargetan anak-anak Palestina yang telah menggambarkan adanya kebijakan sistematis dan disengaja oleh tentara Israel.

"Selama dua puluh hari terakhir, Israel telah melakukan tindakan genosida yang mengejutkan terhadap anak-anak, dengan 490 anak meninggal dunia dalam serangkaian serangan barbar,” ungkap rilis pers tersebut.

Sumber: berbagai sumber