top of page

Ibu Kota Nusantara: Warisan Jokowi Atau Batu Sandungan Prabowo

  • Vinolga Bunga
  • Jun 29, 2024
  • 2 min read

Updated: Jul 20, 2024



Berselimut Warisan, Terjerat Masalah Pendanaan


Nyalang ambisi, terhempas realita. Presiden Jokowi menaruh harapan besar pada Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai monumen abadi kepemimpinannya. Namun, realisasi investasi yang hanya menyentuh angka Rp47,5 triliun dari target Rp100 triliun mengisyaratkan bahwa proyek ini menghadapi tantangan besar. Minimnya investasi ini mengkonfirmasi kegagalan Jokowi dalam membangun kepercayaan investor. Kekhawatiran semakin menguat dengan perkiraan total biaya pembangunan IKN yang mencapai Rp 466 triliun. Jika permasalahan proyek ini tidak ditangani dengan tepat, maka akan berpotensi menjadi badai besar bagi langkah awal pemerintahan Prabowo-Gibran. Seberapa buruk?


Janji Makan Siang Gratis yang Terancam


Beban pembiayaan IKN yang belum jelas pendanaannya telah mengancam untuk meredupkan janji manis “makan siang gratis”. Kemampuan pemerintah untuk mengalokasikan dana yang memadai bagi program-program sosial lainnya, mungkin juga akan terganggu oleh biaya besar yang harus ditanggung untuk memindahkan pusat pemerintahan. Dalam pusaran anggaran yang terbatas, setiap rupiah harus dibelanjakan dengan bijak. Jika terlalu banyak dana terserap oleh proyek megah IKN, akankah tersisa cukup dana untuk mewujudkan janji makan siang gratis yang menyentuh langsung kehidupan rakyat? Bagaikan seorang pelukis yang harus memilih warna yang tepat, pemerintah akan dihadapkan pada pilihan sulit dalam mengalokasikan anggaran.


Dihantui Beban Finansial Berkelanjutan


Kondisi keuangan pembangunan IKN saat ini masih belum menjanjikan. Proyek ambisius ini sejauh ini hanya mengandalkan sumber pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ketergantungan yang tinggi terhadap APBN dalam jangka panjang berpotensi menjadi beban besar bagi keuangan negara. Apabila ketergantungan tersebut berlangsung lama, maka akan memicu defisit fiskal, kondisi dimana pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan atau penerimaan negara dalam satu tahun anggaran yang tentunya akan membahayakan stabilitas ekonomi negara. Dampaknya, anggaran untuk program-program penting seperti makan siang gratis kepada 82,9 juta orang dan sektor-sektor lain akan terpangkas.


Arogansi Mensejahterakan Rakyat Diambang Terkatung-katung


Proyek ambisius IKN berpotensi menjadi beban fiskal yang besar bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Dengan keterbatasan anggaran negara, beban pendanaan IKN yang besar dapat memangkas program-program kesejahteraan rakyat seperti bantuan sosial, subsidi, dan perlindungan sosial lainnya yang telah dijanjikan selama kampanye pilpres. Hal ini dapat menurunkan kepercayaan dan popularitas pemerintahan Prabowo. Masyarakat dapat mempertanyakan prioritas pembangunan jika janji-janji kampanye terpaksa dikorbankan untuk proyek IKN yang manfaatnya belum pasti dirasakan secara luas.


IKN, Warisan Berharga atau Beban Tak Hingga?


Masa depan IKN kini berada di persimpangan jalan. Warisan Jokowi berpotensi menjadi beban bagi pemerintahan Prabowo-Gibran kedepannya. Lebih jauh, proyek ini dapat menguras anggaran dan menghambat realisasi program yang sudah dijanjikan. Keputusan bijak perlu diambil agar kepentingan nasional dan rakyat tidak terkubur di bawah reruntuhan ambisi berlebihan.


 

Referensi:





Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

#DiamBukanPilihan

Pengamat Negeri merupakan platform digital dibidang media informasi yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dengan menyajikan konten-konten informastif, aktual, dan faktual.

Available on

Visit us

Head Office - Jakarta
The City Tower Lt. 12 Unit 1N Jl. MH Thamrin No. 81 Kel. Menteng Kec. Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Region Office - Medan
Saga Creative Hub - Komp. Setia Budi Center Blok B - 9, Tj. Rejo, Kec. Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara 20122, Indonesia

Find Us

  • Instagram
  • TikTok
  • LinkedIn

© Copyright 2025 Pengamat Negeri

Indonesian Original Platform

bottom of page