Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi lebih “ramai” dibanding biasanya dikarenakan pencalonan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi yang menjadi Calon Wakil Presiden nomor urut 02 serta erat dengan isu dinasti politik. Tetapi dinasti politik bukanlah hal yang baru di Banten, di beberapa daerah seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang, dinasti politik menjadi “santapan” masyarakat dari pilkada ke pilkada. Terlebih Dinasti politik ini akan terus berlanjut di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Terdapat 3 Keluarga besar yang menguasai daerah tersebut, yakni Keluarga Natakusumah yang memimpin Kabupaten Pandeglang, Keluarga Jayabaya yang memimpin Kabupaten Lebak serta Keluarga Ratu Atut Chosiyah (Mantan Gubernur Banten) yang memimpin di Kabupaten Serang.
Mengapa Dinasti Politik Sulit Dikalahkan?
Mengambil contoh kasus dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang terdapat beberapa kesamaan faktor mengapa politik kekerabatan terus berlanjut selama 3-4 periode di daerah-daerah tersebut.
Tingkat Pendidikan Rendah
Pada daerah-daerah tersebut pendidikan masih menjadi sebuah persoalan besar, dikarenakan angka RLS (Rata-Rata Lama Sekolah) yang dilansir melalui Badan Pusat Statistika pada tahun 2023 masih dibawah angka nasional, seperti di Kabupaten Lebak mencatatkan RLS sebesar 6.60, Kabupaten Pandeglang 7.15 dan Kabupaten Serang 7.79 sekaligus menjadi RLS terendah dibanding wilayah lain di Banten. Angka rata-rata RLS di Indonesia sendiri adalah 8,69.
Maka melihat angka RLS diatas, Mayoritas Pemilih di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang berlatar belakang pendidikan yang masih rendah sehingga minimnya pengetahuan maupun pendidikan politik di daerah-daerah tersebut.
Latar Belakang Ekonomi Masyarakat
Data dari BPS Banten 2023 menyebutkan bahwa latar belakang ekonomi masyarakat di tiga daerah tersebut dapat dilihat melalui TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka), di tahun 2023 Kabupaten Lebak memiliki angka TPT sebesar 7.57, Kabupaten Pandeglang sebesar 9.05 dan Kabupaten Serang sebesar 9.94, sedangkan rata-rata TPT nasional adalah 4,82. Serta mayoritas Angkatan Kerja di 3 daerah tersebut adalah tamatan SD dan SMP.
Melihat dari angka TPT dan Mayoritas angkatan kerja tersebut, bisa disimpulkan bahwa latar belakang ekonomi pemilih di 3 kabupaten tersebut cukup buruk, sehingga rentan terhadap pengaruh program Pemerintah Daerah (petahana yang berasal dari politik kekerabatan) seperti bantuan sosial (bansos) atau program lainnya.
Rendahnya Partisipasi Pemilih
Militansi maupun ketertarikan pemilih terhadap sebuah pemilihan kepala daerah menjadi faktor penting terhadap suatu kemenangan kepala daerah. Melihat dari partisipasi pemilih pada Pilkada terakhir yakni Pilkada Kabupaten Lebak 2018 sebesar 65.46% , Pilkada Kabupaten Pandeglang 69.47% dan Pilkada Kabupaten Serang 64% partisipasi pemilih.
Maka masyarakat ataupun pemilih tidak terlalu tertarik dengan kontestasi politik yang ada terlebih melihat faktor ekonomi dan pendidikan diatas yang menjadi pendukung, Sebagai akibatnya, masyarakat lebih cenderung memprioritaskan hal-hal lain yang dianggap lebih penting daripada berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah.
Nasib Rakyat, Rakyat yang Menentukan!
Pada sistem pemilihan umum di negara demokrasi, dinasti politik tidak dianggap sebagai pelanggaran karena kehendak ataupun kemenangan suatu paslon ditentukan oleh rakyat. Tetapi dinasti politik sangat bertentangan dengan nilai etika, dimana kepala daerah memanfaatkan suatu kondisi untuk memberikan kekuasaan kepada kerabatnya. Masyarakat harus lebih aktif dan selektif terhadap Pemilihan Kepala Daerah selanjutnya.
Terlebih, masyarakat akan menghadapi Pilkada Serentak 2024. Sudut pandang masyarakat Banten dalam memilih kepala daerah wajib bertumpu pada kompetensi serta gagasan yang ditawarkan bukan hanya tentang politik kekerabatan atau prinsip keberlanjutan karena “surga dan neraka” masyarakat ditentukan oleh mereka sendiri. GANYANG DINASTI POLITIK!
Referensi:
Badan Pusat Statistika Provinsi Banten (2021-2023). Retrieved May 10, 2024, from https://banten.bps.go.id/indicator/26/76/1/rata-rata-lama-sekolah-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten.html
Suryaningtyas, T. (2023, September 25). Penguatan Generasi Kedua dinasti politik di banten. Retrieved May 10, 2024, from https://www.kompas.id/baca/riset/2023/09/25/penguatan-generasi-kedua-dinasti-politik-di-banten
Wahyu, Y. (2023, July 10). Mendata Pemilih, Meningkatkan Partisipasi di Pemilu 2024. Retrieved May 10, 2024, from https://www.kompas.id/baca/riset/2023/07/10/mendata-pemilih-meningkatkan-partisipasi-di-pemilu-2024
Pemerintah Kabupaten Serang: Rincian Berita. (2020, December 17). Retrieved May 10, 2024, from https://serangkab.go.id/berita/partisipasi-pemilih-di-pilkada-kabupaten-serang-2020-meningkat
Badan Pusat Statistika Provinsi Banten (2021-2023). Retrieved May 10, 2024, from https://banten.bps.go.id/indicator/6/157/1/tingkat-pengangguran-terbuka-tpt-menurut-kabupaten-kota.html
Comments