Cegah Kasus Perdagangan Orang Meningkat, Pemerintah Minta Masyarakat Agar Lebih Waspada

Pemerintah meminta masyarakat Indonesia untuk berhati-hati jika mendapatkan tawaran atau informasi bekerja di Kamboja, Thailand, dan Myanmar karena rawan terjadi perdagangan orang (human traficking) dan penipuan online (online scammer).

Kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) sedang marak terjadi diawal tahun 2025 dengan berbagai kasus penyiksaan hingga berujung kematian silih berganti mengisi headline di media-media.

TPPO atau kasus-kasus yang menimpa PMI (Pekerja Migran Indonesia) justru banyak terjadi di negara tetangga, yakni Kamboja, Thaland, dan Myanmar.

Pemerintah melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), meminta agar masyarakat harus berhati-hati dalam menanggapi informasi bekerja di luar negeri khususnya Kamboja, Thailand, dan Myanmar yang marak terjadi di media sosial. Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak mempunyai kerja sama penempatan dengan ketiga negara tersebut.

Peringatan oleh pemerintah tersebut disampaikan usai seringnya terjadi laporan atau kasus yang menimpa pekerja migran Indonesia yang bekerja secara nonprosedural di Kamboja. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih selektif terhadap informasi bekerja di ketiga negara tersebut.

Maraknya kasus penipuan online (online scammer) hingga perdagangan manusia (human traficking) di ketiga negara tersebut menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Indonesia karena terjadi secara berulang-ulang.

Terbaru, dua pekerja migran Indonesia asal Bekasi dan Indramayu dinyatakan meninggal setelah diketahui bekerja di Kamboja tanpa jalur resmi atau nonprosedural.

Keduanya berangkat secara nonprosedural sehingga sulit mendapatkan pelindungan hukum dan tidak tercatat sebagai pekerja migran Indonesia resmi.

Sumber: antaranews.com