top of page
D. Atika Pramono

Baby Blues Syndrome Hantui Ibu Baru, Apa yang Perlu Diwaspadai?



Viral Seorang Ibu Ingin Bunuh Diri, Diduga Alami Baby Blues


Di Stasiun Commuter Line Pasar Minggu, Jakarta Selatan, seorang ibu dengan bayinya berusaha untuk masuk ke perlintasan kereta api.


Ibu tersebut mengaku bahwa dirinya berupaya untuk bunuh diri dikarenakan masalah keluarga. Alhasil, publik pun menyimpulkan bahwa ibu tersebut mungkin mengalami baby blues syndrome.


Namun, apakah sebenarnya baby blues syndrome dan apa saja perbedaannya dengan post-partum depression?


80% Perempuan Mengalami Baby Blues Pasca-melahirkan


Baby blues syndrome adalah keadaan sedih yang dialami sebagian perempuan pada masa awal pasca-melahirkan, terutama pada hari kedua atau ketiga setelah persalinan.


Baby blues dapat berlangsung selama beberapa hari hingga 2 minggu dan dialami oleh 80% ibu yang baru melahirkan.


Walaupun dapat hilang tanpa perawatan khusus, baby blues berjangka panjang akan menyebabkan seorang ibu menderita depresi pasca-melahirkan (post-partum depression) yang dialami sekitar 10% perempuan.


Kenali Ciri-Ciri dan Penyebab Baby Blues Syndrome

Gejala

Penyebab

Merasa kelelahan dan muncul rasa sedih yang menyebabkan ibu sering menangis

Perubahan hormon

Muncul kecemasan dan khawatir dengan bayinya

Stres ketika merawat bayi baru lahir

Sulit tidur dan sering sakit kepala

Kurang tidur

Merasa kurang percaya diri terhadap kemampuannya menjadi seorang ibu

Sulit beradaptasi

Emosi labil, sehingga mudah marah dan muncul rasa takut yang tidak beralasan

Riwayat gangguan kesehatan mental

Apa saja yang dapat meningkatkan risiko Baby Blues Syndrome?


  • Mengalami kehamilan yang tidak diinginkan

  • Merasa kecewa atau tidak puas dengan pasangannya

  • Mengalami kecemasan dan stres saat lahir

  • Melahirkan bayi pertama

  • Riwayat depresi atau kecemasan

  • Kurangnya dukungan sosial


Cara Mencegah dan Mengantisipasi Baby Blues Syndrome


  • Berbagi beban dan tanggung jawab bersama pasangan dalam merawat dan mengasuh bayi.

  • Menyiapkan diri secara fisik, mental, dan materiil agar ibu siap dengan kehadiran bayi.

  • Mengonsumsi pola makanan bergizi dan memiliki istirahat yang cukup.

  • Dukungan emosi dan fisik dari lingkungan terdekat, seperti keluarga dan kerabat.


Dengan begitu, pencegahan dan antisipasi Baby Blues juga membutuhkan dukungan dari lingkungan seorang ibu.


 

Referensi:


  • Bilal Ramadhan. (2023). Kapolsek Pasar Minggu: Si Ibu Bukan Ingin Buang Bayi, tapi Memang Mau Bunuh Diri. Retrieved from https://news.republika.co.id/berita/s0gmpl330/kapolsek-pasar-minggu-si-ibu-bukan-ingin-buang-bayi-tapi-memang-mau-bunuh-diri


  • Mitra Keluarga. (2022). Kenali Ciri-ciri Baby Blues Syndrome Beserta Cara Mengatasinya. Retrieved from https://www.mitrakeluarga.com/artikel/baby-blues-syndrome


  • Annisa Amalia Ikhsania. (2020). Mengenal Penyebab Baby Blues Syndrome dan Cara Mengatasinya. Retrieved from https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan-menyusui/persalinan-menyusui/baby-blues-penyebab-dan-cara-mengatasinya


  • Admin Kesehatan. (2022). Gejala dan Cara Mengatasi Baby Blues Pada Ibu Baru. Retrieved from https://dinkes.banjarmasinkota.go.id/2022/09/db-info-gejala-dan-cara-mengatasi-baby.html


  • Raka Lestari. (2021). Peran dari Keluarga dan Lingkungan Sekitar dalam Mengatasi Baby Blues. Retrieved from https://www.medcom.id/gaya/family/5b2en9MN-peran-dari-keluarga-dan-lingkungan-sekitar-dalam-mengatasi-baby-blues

1 view0 comments

Comments


Submit Tulisanmu

Kirimkan tulisan Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami yang berkontribusi dalam berbagai topik menarik yang kami sajikan kepada pembaca setia kami.

bottom of page