Bansos Alasan Utama Penurunan Kemiskinan?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), per Maret 2023 angka kemiskinan di Indonesia berada di angka 9,36 persen dan telah mengalami penurunan sebesar 0,21 persen dibandingkan September 2022.
Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik, Atqo Mardiyanto, mengungkapkan bahwa angka kemiskinan yang menurun tidak lepas dari keberhasilan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui bantuan sosial atau bansos.
Tujuan Awal Bantuan Sosial
Bantuan sosial kerap terdengar di masyarakat ketika Covid-19 sedang melanda Indonesia dan menghancurkan sektor perekonomian.
Menurut Kementerian Sosial Republik Indonesia, bantuan sosial merupakan bantuan dalam bentuk transfer uang, barang, maupun jasa yang disalurkan pemerintah kepada masyarakat tidak mampu dan hanya bersifat sementara.
Melalui bantuan sosial, pemerintah bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak serta menanggulangi kemiskinan.
Pandemi Covid-19 Singkap Kerentanan Penyalahgunaan Bansos
Selama pandemi Covid-19, pemerintah telah meluncurkan beberapa jenis program bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan tunai langsung, bantuan sembako, kartu pra kerja, kartu sembako, sampai subsidi listrik.
Sayangnya, bantuan sosial kerap memiliki efektivitas terbatas dalam menurunkan kemiskinan. Menurut ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet, hal tersebut disebabkan adanya kesalahan data selama penyaluran yang menyebabkan distribusi bantuan sosial mengalami salah sasaran.
Ditambah, masih terkenang di benak masyarakat mengenai kasus korupsi penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjerat Menteri Sosial Juliari Batubara dan merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah.
Permasalahan Utama Implementasi Kebijakan Bansos di Indonesia
Studi yang dilakukan Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa kekurangan utama kebijakan bantuan sosial di Indonesia berada di lingkup implementasi dan pengawasan.
Contohnya, pemanfaatan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditujukan untuk mengembangkan pendidikan dan kesehatan, nyatanya para penerima mengalami keterbatasan karena sulitnya akses penerima pada fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Sementara itu, hampir setengah dari penerima bantuan sosial Program Indonesia Pintar menerima kurang dari bantuan minimal seharusnya karena adanya biaya tambahan untuk pencairan bantuan sosial dan mengalami keterbatasan akses ke layanan keuangan karena proses administrasi yang rumit.
Optimalisasi Implementasi dan Pengawasan Kebijakan Bantuan Sosial
Sebuah penelitian oleh SMERU Research Institute mengungkapkan bahwa bantuan sosial dapat meredam dampak kenaikan harga komoditas seperti BBM bersubsidi, terhadap tingkat kemiskinan dan ketimpangan.
Peneliti SMERU Research Institute Ridho Izzati menambahkan bahwa kebijakan bantuan sosial perlu terus dilanjutkan dan difokuskan pada kelompok rumah tangga miskin dan rentan miskin untuk memitigasi dampak perlambatan ekonomi dan inflasi.
Akan tetapi, hal tersebut harus ada pengetatan dan transparansi dalam proses implementasi kebijakan bantuan sosial, agar permasalahan tidak tepat sasaran dalam penyaluran dan prosedur klaim bantuan sosial yang ada dapat lebih jelas dan mudah diakses oleh para penerima bantuan sosial tersebut.
Referensi:
Saputra, F. (2023). Kesalahan data menyebabkan rendahnya efektivitas bansos untuk turunkan kemiskinan. Retrieved from https://nasional.kontan.co.id/news/kesalahan-data-menyebabkan-rendahnya-efektivitas-bansos-untuk-turunkan-kemiskinan
Sidebang, F. A. (2023). KPK: kerugian dugaan korupsi bansos beras PKH capai ratusan miliar. Retrieved from https://news.republika.co.id/berita/rrlwtz484/kpk-kerugian-dugaan-korupsi-bansos-beras-pkh-capai-ratusan-miliar
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2018). Spending review program pengentasan kemiskinan: evaluasi efektivitas program bansos. Retrieved from https://fiskal.kemenkeu.go.id/kajian/2018/12/28/101637900330336-spending-review-program-pengentasan-kemiskinan-evaluasi-efektivitas-program-bansos
Gandhawangi, S. (2023). Mayoritas anggaran Kemensos untuk program perlindungan sosial. Retrieved from https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/02/01/mayoritas-anggaran-kemensos-untuk-program-perlindungan-sosial
Theodora, A. (2023). Dinilai efektif redam kemiskinan, bansos jangan buru-buru disudahi. Retrieved from https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/01/23/dinilai-efektif-redam-kemiskinan-bansos-jangan-buru-buru-disudahi
Badan Pusat Statistik. (2023). Profil kemiskinan di Indonesia Maret 2023. Retrieved from https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/07/17/2016/profil-kemiskinan-di-indonesia-maret-2023.html
Jonaidi, A. (2012). Analisis pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia. Retrieved from https://ejournal.unp.ac.id/index.php/ekonomi/article/viewFile/742/611
Putri, C. A. (2023). BPS: Bansos Jokowi bikin orang miskin di Indonesia berkurang. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/20230717171015-4-455097/bps-bansos-jokowi-bikin-orang-miskin-di-indonesia-berkurang
Noerkaisar, N. (2021). Efektivitas penyaluran bantuan sosial pemerintah untuk mengatasi dampak Covid-19 di Indonesia. Retrieved from https://jmp.kemenkeu.go.id/index.php/mapan/article/view/363/161
Comments